KHUTBAH JUM'AT
MENJAUHI SIFAT MUNAFIK
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ، أَمَرَ بِالصِّدْقِ وَالْإِخْلَاصِ وَنَهَى عَنِ الشِّرْكِ
وَالنِّفَاقِ وَأَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحّمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلصَّادِقُ الأَمِيْنُ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ:
اِتَّقُوْا اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
(وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ)
Kaum
muslimin jamaah Jumat yang dirahmatai Allah
Marilah
kita meperbaharui ikhtiar kita untuk
selalu meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan tetap
istiqamah melakukan amal-amal shaleh sesuai perintah Allah dan sesuai dengan
apa yang disyria’at oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.dan kita
menjauhi larangan Nya.
Salah
satu larangan Allah perlu dhindari dan kita jauhi adalah sifat munafik
Allah swt menurunkan banyak ayat didalam Alqur’an tentang orang-orang munafik. Bahkan ada satu
surat khusus yang menerangkan tentang mereka. Karena mereka lebih jahat dan
berbahaya bagi kaum muslimin.peringatan Allah tesebut antara lain di dalam QS
.ataubat :67
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ
بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنْ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ
أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمْ
الْفَاسِقُونَ
“Orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama,
mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka
menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan
mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”
(QS. At-Taubah: 67).
Selanjutnya
didalam QS.Ann-nisa ayat 142,Allah berfirman
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ
خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ
النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut
Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisaa: 142).
Dalam
pandangan syariat , keberadaan orang-orang munafik lebih berbahaya dibandingkan
dengan orang-orang kafir yang nyata-nyata memusuhi islam. Mengapa
demikian?,karena orang-orang munafik memusuhi islam dari dalam. Ibaratnya,
orang munafik adalah musuh dalam selimut. Mereka bergaul bersama-sama dengan
umat muslim dengan maksud mencari informasi tentang kelemahan umat muslim dan
pada akhirnya disampaikan kepada orang-orang kafir.
Saudara
sekalian
Lihatlah
fenomena akhir2 ini,Banyak orang-orang yang kita saksikan mereka berpakian
seperti pakaian orang yang soleh,seperti pakaian TGH,Kiayi, berbicara seperti
gayanya orang-orang yang bijaksana, yang memberi nasehat dengan nasehat yang
baik, kita mendengar perkataannya terlontar semanis madu, lafaz yang indah
sehingga kita menyangka bahwa perkataan tersebut keluar dari hati yang tulus
dan bersih, dari relung yang bersih sehingga membuat kita menjadi cenderung
dengannya, bergaul dengannya menerimanya sebagai kawan setia dengan penuh rasa
percaya diri dan tenang
namun
pada saat dia mendapatkan kesempatan untuk menampakkan jati dirinya yang selama
ini disembunyikannya maka dia akan menimpakan kepada kita bencana, kubang kebinasaan dan petaka-petaka
yang besar,
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ
يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ
كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمْ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمْ اللَّهُ
أَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Dan apabila kamu
melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka
berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada
mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka;
semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun: 4).
Memperhatikan
firman Alllah SWT, Sehingga pantaslahAllah berpanjang lebar menjelaskan tentang mereka karena
kejahatan mereka lebih berbahaya dan kekafiran mereka lebih dahsyat dari
kekafiran orang-orang kafir. Umat Islam
mengetahui orang-orang yang memang aslinya kafir. Sehingga mereka bisa menjaga
diri. Adapun orang-orang munafik, mereka tampil sebagai seorang muslim, akan
tetapi secara sembunyi-sembunyi mereka terus-menerus berbuat jahat kepada kaum
muslimin. Karena itulah, mereka lebih berbahaya. Allah Ta’ala
berfirman,
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا
وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ
مُسْتَهْزِئُونَ
Dan bila mereka
berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah
beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka
mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok”. (QS. Al-Baqarah: 14).
Hadirin
Rahimakumullah,
Selain firman
Allah di atas banyak pula hadist yang menggambarkan tentang bahaya dan tanda2
orang munafik,salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari dan
Muslim yang berbunyi:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ،
وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. رواه البخاري ومسلم
“Tanda-tanda orang
munafik ada tiga: Apabila berbicara, ia dusta; apabila berjanji, ia
mengingkari; dan apabila diberi amanat, ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Selanjutnya dalam
hadits lain Rasulullah saw juga bersabda
أَثْقَلُ الصَّلاَةِ عَلَى الْمُنَافِقِيْنَ صَلاَةُ
الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِيْهِمَا لأَتَوْهُمَا
وَلَوْ حَبْوًا.
“Shalat yang
paling berat menurut orang-orang munafiq adalah shalat isya dan shalat subuh.
Sekiranya mereka mengetahui pahala yang terkandung pada keduanya, niscaya
mereka akan datang untuk melakukannya (secara berjamaah) sekalipun dengan
merangkak.” (Muttafaq alaih).
Hadirin
rahimakumullah,
Begitu bahayanya
sifat munafik ini,makanya Allah swt mengancam dengan balasan yang
setimpal,yaitu mereka akan dimasukkan ke dalam neraka dan berada di tingkatan
yang paling bawah sebagai kerak api neraka,balasan ini jauh lebih dahsyat
disbanding dengan penyembah berhala dan orang2 musyrik.
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنْ
النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيراً
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka.” (QS. An-Nisaa: 145).
Semoga allah swt
memberikan taufik hidayah serta inayahnya sehingga kita terhindar dari sifat2
tersebut.
Amiin….
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
خطبة الثانية
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ
عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجَا
.اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ
اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ.
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا
وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ
لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ
الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا
وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ
رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
عِبادَاللهِ اِناللهَ يَأمُرُ
بِاالعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar